Tentang sahabat ...
Tentang Dia ...
Ya, tentang mereka ...
Membuka hati? Ku rasa hanya perempuan hebat yang bisa melakukan hal itu, tidak mudah rasanya membuka hati setelah berkali kali disakiti oleh pria. Tidak mudah rasanya membuka hati mempercayai laki laki baru. Tidak mudah rasanya ...
Maaf jika hati ini terlalu cepat mempercayai dirimu, maaf semua ini dimulai dari kata "nyaman". Yash, semenjak kamu masuk dalam hidupku. Perkenalan yang lucu, chat yang sederhana, menemaniku hari-hariku.
Aku merasakan sesuatu yang berbeda, sebelumnya aku merasa kamu berbeda dengan pria yang lain yang pernah aku temui, kamu mendengarkan keluh kesal, memberikan saran terbaik, membantu saran masalah, tidak pernah bosan mendengarkan ku untuk mengeluh tentang masalah hidupku...
Sampai akhirnya, aku menceritakan hal apapun yang terjadi dalam hidupku, termasuk menceritakan banyak teman-temanku, sahabat perempuan ku, sampai sahabat laki-laki ku, aku menceritakan segala hal kepadamu. Aku tidak akan menyangka bahwa hal seperti ini terulang kembali ...
Aku tidak mudah menjatuhkan hatiku kepada pria, aku tidak mudah tentang hal itu. Semenjak kamu hadir, aku tidak berfikir akan salah menjatuhkan hati, yang aku tahu kamu adalah mungkin yang terbaik. Aku? Tidak pernah meminta untuk lebih dekat, aku menikmati perkenalan yang singkat ini, aku mencoba lebih mengenal dalam tentang dirimu. Aku tidak mudah jatuh hati, tapi maaf aku nyaman.
Jika kamu bertanya kenapa bisa nyaman? Aku tidak pernah menemukan laki-laki yang mendengarkan dengan ikhlas tentang perihnya hidupku. Sekarang kamu mengerti, mengapa aku bisa merasakan nyaman denganmu.
Singkat cerita, aku juga menceritakan tentang kamu kepada sahabatku. Aku menceritakan tentang itu, sahabatku tahu tentang itu, aku menceritakan bahwa aku baru saja ingin membuka hati kepadamu. Aku juga menceritakan tentang sahabatku kepadamu, mungkin itu adalah hal paling menyesal yang pernah aku lakukan :)
Pada akhirnya aku tidak mengerti mengapa tuhan mematahkan segala hal yang baru saja ingin aku lakukan. Aku ingin seperti yang lain bisa membuka hati untuk pria, aku baru saja ingin melakukan hal itu. Tapi tuhan berkata lain, kamu dan sahabatku sekarang dekat.
Aku tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi, pada saat kamu bercerita dan bertanya.
"Kalo temen lu tanya gue chat dia jangan bilang macem-macem ya." Katanya.
Ku jawab dengan ikhlas "Iya siap." Posisi itu aku tahu orang yang kamu maksud adalah sahabatku.
Selang beberapa waktu sahabatku bertanya "Ko dia chat gue? Lu gapapa? Gue gaenak nih. Lu gabaper kan sama dia?."
Rasanya dunia runtuh, aku merasakan hal yang sama ketika aku sebelumnya pernah mengalah hanya karena sahabat, aku mencoba mengerti perasaan sahabat, aku mendengarkan semua keluh kesal sahabat, aku memahami semuanya. Tapi dia? Membalikkan semuanya, menghancurkan semuanya.
Wahai sahabatku, harusnya tanpa ada pertanyaan itu, kamu tahu betapa perihnya hatiku saat ini, aku paham tentang itu, maaf aku harus hilang kepercayaan kepadamu. Bukan karena aku, tapi karena dirimu sendiri.
Kamu, aku selalu berfikir bahwa menjatuhkan kenyamanan kepadamu adalah hal yang baik. Tapi mungkin aku salah berfikir. Maaf, kamu bisa mencintai banyak wanita di dunia, tapi ku mohon tidak dengan sahabatku. Itu sakit, satu yang perlu kamu tahu, SAKIT.
Aku selalu memerhatikan hati orang lain agar tidak sakit hati. Nyatanya? lagi-lagi aku disakiti oleh temanku.
Aku tidak mengerti mengapa kamu ingin mengenal sahabatku, aku tidak pernah paham tentang itu.
Jangan tanyakan aku sekarang bagaimana, kau tanya pada dirimu sendiri, aku sekarang harus tangguh menerima kenyataan ketika hatiku baru saja inginku buka, lagi-lagi dipatahkan kembali.
Aku dan sahabatku sangat berbeda.
Dia punya fisik yang sempurna, cantik, tidak denganku.
Keluarga yang harmonis, tidak denganku.
Orang berada, tidak denganku.
Maaf aku bukan perempuan yang hebat, aku hanya perempuan biasa yang sering memperjuangkan hidupku sendiri. AKu fikir kamu paham tentang itu.
Intinya, aku akan lebih senang diam, walaupun tersakiti.
Aku tidak dendam, tapi aku ingat.
TZ
Tentang Dia ...
Ya, tentang mereka ...
Membuka hati? Ku rasa hanya perempuan hebat yang bisa melakukan hal itu, tidak mudah rasanya membuka hati setelah berkali kali disakiti oleh pria. Tidak mudah rasanya membuka hati mempercayai laki laki baru. Tidak mudah rasanya ...
Maaf jika hati ini terlalu cepat mempercayai dirimu, maaf semua ini dimulai dari kata "nyaman". Yash, semenjak kamu masuk dalam hidupku. Perkenalan yang lucu, chat yang sederhana, menemaniku hari-hariku.
Aku merasakan sesuatu yang berbeda, sebelumnya aku merasa kamu berbeda dengan pria yang lain yang pernah aku temui, kamu mendengarkan keluh kesal, memberikan saran terbaik, membantu saran masalah, tidak pernah bosan mendengarkan ku untuk mengeluh tentang masalah hidupku...
Sampai akhirnya, aku menceritakan hal apapun yang terjadi dalam hidupku, termasuk menceritakan banyak teman-temanku, sahabat perempuan ku, sampai sahabat laki-laki ku, aku menceritakan segala hal kepadamu. Aku tidak akan menyangka bahwa hal seperti ini terulang kembali ...
Aku tidak mudah menjatuhkan hatiku kepada pria, aku tidak mudah tentang hal itu. Semenjak kamu hadir, aku tidak berfikir akan salah menjatuhkan hati, yang aku tahu kamu adalah mungkin yang terbaik. Aku? Tidak pernah meminta untuk lebih dekat, aku menikmati perkenalan yang singkat ini, aku mencoba lebih mengenal dalam tentang dirimu. Aku tidak mudah jatuh hati, tapi maaf aku nyaman.
Jika kamu bertanya kenapa bisa nyaman? Aku tidak pernah menemukan laki-laki yang mendengarkan dengan ikhlas tentang perihnya hidupku. Sekarang kamu mengerti, mengapa aku bisa merasakan nyaman denganmu.
Singkat cerita, aku juga menceritakan tentang kamu kepada sahabatku. Aku menceritakan tentang itu, sahabatku tahu tentang itu, aku menceritakan bahwa aku baru saja ingin membuka hati kepadamu. Aku juga menceritakan tentang sahabatku kepadamu, mungkin itu adalah hal paling menyesal yang pernah aku lakukan :)
Pada akhirnya aku tidak mengerti mengapa tuhan mematahkan segala hal yang baru saja ingin aku lakukan. Aku ingin seperti yang lain bisa membuka hati untuk pria, aku baru saja ingin melakukan hal itu. Tapi tuhan berkata lain, kamu dan sahabatku sekarang dekat.
Aku tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi, pada saat kamu bercerita dan bertanya.
"Kalo temen lu tanya gue chat dia jangan bilang macem-macem ya." Katanya.
Ku jawab dengan ikhlas "Iya siap." Posisi itu aku tahu orang yang kamu maksud adalah sahabatku.
Selang beberapa waktu sahabatku bertanya "Ko dia chat gue? Lu gapapa? Gue gaenak nih. Lu gabaper kan sama dia?."
Rasanya dunia runtuh, aku merasakan hal yang sama ketika aku sebelumnya pernah mengalah hanya karena sahabat, aku mencoba mengerti perasaan sahabat, aku mendengarkan semua keluh kesal sahabat, aku memahami semuanya. Tapi dia? Membalikkan semuanya, menghancurkan semuanya.
Wahai sahabatku, harusnya tanpa ada pertanyaan itu, kamu tahu betapa perihnya hatiku saat ini, aku paham tentang itu, maaf aku harus hilang kepercayaan kepadamu. Bukan karena aku, tapi karena dirimu sendiri.
Kamu, aku selalu berfikir bahwa menjatuhkan kenyamanan kepadamu adalah hal yang baik. Tapi mungkin aku salah berfikir. Maaf, kamu bisa mencintai banyak wanita di dunia, tapi ku mohon tidak dengan sahabatku. Itu sakit, satu yang perlu kamu tahu, SAKIT.
Aku selalu memerhatikan hati orang lain agar tidak sakit hati. Nyatanya? lagi-lagi aku disakiti oleh temanku.
Aku tidak mengerti mengapa kamu ingin mengenal sahabatku, aku tidak pernah paham tentang itu.
Jangan tanyakan aku sekarang bagaimana, kau tanya pada dirimu sendiri, aku sekarang harus tangguh menerima kenyataan ketika hatiku baru saja inginku buka, lagi-lagi dipatahkan kembali.
Aku dan sahabatku sangat berbeda.
Dia punya fisik yang sempurna, cantik, tidak denganku.
Keluarga yang harmonis, tidak denganku.
Orang berada, tidak denganku.
Maaf aku bukan perempuan yang hebat, aku hanya perempuan biasa yang sering memperjuangkan hidupku sendiri. AKu fikir kamu paham tentang itu.
Intinya, aku akan lebih senang diam, walaupun tersakiti.
Aku tidak dendam, tapi aku ingat.
TZ
Comments
Post a Comment